Aku suka punya tiga seperti kalian yang bisa kupanggil sahabat.
Dear Atikah,
Dari ketiganya aku mengenalmu paling lama. Dari fase rambutku yang lurus panjang berponi miring, lalu rambut segi sebahu poni rata, dan sekarang poni random seennaknya. Aku harap hingga rambutku putih dan mulai menua, kita masih sama-sama.
Aku suka pulang masih berseragam putih abu-abu denganmu dengan hati yang menggebu-gebu bercerita tentang yang kucinta. Aku ingat saat tak banyak kata dan tangis yang keluar dari mulut dan mata kita. Dan senyum-senyum tanda ceria mulai menyeruput udara tanda kita perempuan yang selalu bahagia.
Terimakasih karena selalu mengerti setiap lekuk hati yang susah mau dipahami. Dan terimakasih mau mendengar setiap buah pikirku yang mungkin tak terlalu penting buatmu. Terimakasih karena selalu menemani dan menyemangati tanpa henti.
Dear Frutti,
Dan kamu kedua yang kukenal setelah dia. Dulu kamu anak yang sebenarnya terlihat sangat lugu dan entah kenapa dulu aku yakin sekali kamu akan menjadi temanku dikelas sepuluh itu. Kita selalu duduk semeja samping kanan dekat jendela.
Rasa bebas ketika bisa cerita denganmu. Banyak hal yang bisa kubagi tanpa harus ada yang dibatas-batasi.
Terimakasih karena sudah mengerti dan menganggapku sahabatmu. Karena sungguh, bertemu dengan sahabat sepertimu adalah salah satu gula dari kopi yang pahit yang ditawarkan hidup. Manis.
Dear Eli,
Hey cewek ganteng yang lebih banyak menghadirkan celotehan konyol dalam setiap pembicaraan. Kadang aku hanya bisa bergurau dengan isyarat kata-kata saat tak butuh nasehat dari siapa-siapa dan duduk berdua denganmu bisa jadi obatnya.
Aku suka duduk di taman tengah mengamati orang yang kukagumi bersamamu. Aku suka menunggu jemputanmu dikala sore dan menghampiri pelabuhan menikmati sepoi-sepoi angin yang lewat permisi di depan kita.
Diantara kalian bertiga, mungkin kau yang paling cuek adanya. Tapi, aku tau kamu juga yang paling bisa menghilangkan penat.
Terimakasih yang selalu mau mendengarkan celotehan-celotehan dan gurauanku,
Kepada tiga dari kalian yang selalu melengkapi satu dari aku hingga kita menyatu, tetaplah seperti itu. Entah apa yang akan kita lewati di hari-hari berikutnya, tapi yang pasti aku tidak pernah menyesal membagi putaran waktu dan melewatinya bersama sahabat-sahabatku.
@tikkaefendi
@fruttinoventi
@andrayulian
Penuh cinta dari @ekkikato. J