Jumat, 25 November 2011

Dan karena cinta tidak pernah salah,
Sah-sah saja kan bila aku masih merindukanmu?
Aku sudah letih. Letih menantimu kembali. Letih mencoba pura-pura kuat berdiri. Aku sudah letih. Letih menyakiti diriku sendiri. Letih berjalan di atas pecahan rindu yang mengoyak telapak kaki. Aku sudah letih mencintaimu. Aku… Hanya ingin berhenti. Tolong, katakan caranya. Aku… Sudah letih.

Aku bukan kayu, dan kau bukan api. Aku akan tetap mencintaimu sampai aku tidak mencintaimu lagi. ♡

 —@ekkikato

Kamis, 24 November 2011

HAPPINESS

Happiness is just outside my window
I thought it crashed, blowing 80 miles an hour
Happiness a little more like knocking
On your door, and you just let it in
Happiness feels a lot like sorrow
Let it be, you can’t make it come or go
But you are gone-not for good but for now
Gone for now feels a lot like gone for good
Happiness is a firecracker sitting on my headboard
Happiness was never meant to hold
Careful child, light the fuse and get away
Cause happiness throws a shower of sparks
Happiness damn near destroys you
Breaks your faith to pieces on the floor
So you tell yourself, that’s enough for now
Happiness has a violent roar
Happiness is like the old man told me
Look for it, and you’ll never find it all
But let it go, live your life and leave it
Then one day, you’ll wake up and she’ll be home.
Home..

~The Fray

sebenernya gue udah lama nyimpen file lagu ini di laptop, cuma baru-baru ini didengerin dan ternyata lyricnya….. beyond amazing. touchy banget. ditambah sama Isaac’s voice yang sangat…. ah, begitulah pokoknya.

..happiness feels a lot like sorrow.
sorrow is a sad thing to experience, but everyone knows that the best remedy for it, is time. no one goes looking for sorrow, it just is. and to me, happiness is the exact same thing. you never know when will it greets you. but when it does, you can feel the joy overwhelms you.

..happiness is a firecracker sitting on my headboard, happiness was never meant to hold.
you chase after it, and it’ll destroys you. a real happiness is never meant to be chased. let it be, and you’ll find em. real happiness is much more like a box of birthday presents. you never know what’s inside. full of surprises. its a lot more like the feeling you get from falling in love, getting a good news, all of those things that you aren’t searching for it. yet it wakes the butterflies in your tummy. cause if you chasing sumthin that you think would fill the gap inside you, you aren’t chasing an eternal joy. you’re chasing sumthin that’ll forever change.

happiness is yours to define. i guess it would have gazillion different meanings for everybody. to me, happiness is that time in your life that you finally realize that you doesn’t have to search for it anymore. happiness is already on your door. that time when you actually enjoy every minutes, every seconds on your life and fills it with love and laughter. that you finally make peace with yourself. that you thanks your God everytime. whatever happens in your life.

que sera-sera, whatever will be, will be..

Cheers, E.

Sabtu, 19 November 2011

SURAT BUAT JODOH

Walau kita belum bertemu, aku rindu.

Salam sayang,
Cinta terakhirmu.
Aku tau tak mungkin memaksakan cinta. Aku hanya takut, terlalu lama mengunggu membuatku mati rasa.
'Maka jangan biarkan aku terlalu lama menunggu. Cintaku bisa membeku, rasaku bisa membiru. Dan akan kulupakan kamu tanpa ragu.'

Rabu, 16 November 2011

LETTER TO GOD

Hi, God. Its me… again.
Its been three months. I’ve been praying and crying my heart out for the same thing. Three months. But I have yet hear anything from You.
What happened to us, God?
I sense that You’re still mad at me.
You’re mad at me, aren’t You? Must be. Because I tried to call You a lot of times, but… You never answered. Everytime I pray to You, feels like I’m talking to myself. I feel like… You’re nowhere to be found. Its just me and the walls. Empty.
I found myself writing this letter, hoping that maybe You’ll read it.

God, where are You?
I guess I missed You..
This morning I woke up with sore throat and aching heart. I cried a lot. Then stopped. Then cried again. I’m amazed by my eyes, how come they never get dry? I cried like, a river, for the past three months.
I know. Friends keep calling me stupid. Even I called myself stupid.
It just hurts, God.
Still does. It hurts too much I feel numb.

Now that You don’t wanna talk to me, I…
I’ve never felt so lonely before.

People say if something or someone hurt you, you have to give yourself some space to lick your own wounds.
I’ve been licking my wounds for three months, but its still bleeding.

So yeah, God, I need You.
Talk to me… please. Say something. There are so many blurry question marks floating in my head, and no one knows the answer. I don’t know what to do, which way to go, nor how to start again.

I hope that You’ll read this letter. I look forward hearing from You.
But if You’re too busy to talk to me, please just send someone over.


Regards,
Me.
"Lucu memang. Hampir semua tulisanku bercerita tentang dia, tapi sekarang dia juga menjadi alasan kenapa setiap kali aku membukanya tulisan-tulisan itu sengaja kulewatkan."
"Iya. Aku tahu."
    "Siapa sangka, ada seseorang yang menjadi inspirasi di balik tulisan-tulisanmu, dan orang yang sama, menjadi alasan kau membenci tulisan-tulisan itu?"
    "Mungkin bukan membenci. Ingatan tentang orang itu membuatmu terlalu lemah, terlalu sakit. Hingga untuk membaca tentangnya saja kau tak mampu."
    "Atau tak mau."
    "Karena tak mampu."
    "Semacam itulah."

    Senin, 14 November 2011

    I promise to love you, in good times and in bad time. When life seems easy, and when it seems hard.

    —EEM

    LETTING YOU GO




    Bagiku, melepaskanmu tidak pernah mudah. Berkali-kali aku mencoba pergi, tapi rindu selalu menarikku kembali.
    Tapi aku merasa kali ini beda, bukan aku yang ingin melepaskan diri, tapi kamu yang tak sabar untuk pergi.
    Tak apa.
    Kau tahu tidak, bagi orang yang mencintai, terkadang meninggalkan jauh lebih sulit ketimbang ditinggalkan.
    Mungkin memang harus seperti ini.
    Kata orang, cinta adalah tentang menginginkan kebahagiaan orang yang kita cintai, walaupun itu berarti harus melepaskannya pergi.
    Jika memang demikian, aku tidak apa-apa.
    Kita berdua toh akan menemukan kebahagiaan kita masing-masing, pada akhirnya.


    If this is what you want, so be it. :) Jangan kuatir tentang aku, pasti akan kutemukan bahagiaku, nanti.
    Jangan biarkan rayuku menghentikan langkahmu.
    Aku tidak menangis. Mataku hanya iritasi terkena debu.
    Jangan acuhkan aku, bahkan jika hatiku yang keras kepala ini merangkak ke rongga kepalaku, mematikan otakku, dan menggerakkan tubuhku untuk berlutut memohon di kakimu, jangan pedulikan aku.


      

    Never mind, I’ll find someone like you
    I wish nothing but the best for you too
    “Don’t forget me,” I begged
    “I’ll remember,” you said
     Sometimes it lasts in love
     But sometimes it hurts instead… (Adele - Someone Like You)
     


    :D


    <3

    Kamis, 10 November 2011

    TANYA

    Kadang dalam hidup, apa yang paling kau inginkan untuk terjadi, tidak pernah terjadi.
    Kadang, apa yang kau rasa paling kau butuhkan untuk bisa kuat bernafas, harus ditarik darimu secara tiba-tiba.
    Dan kau hancur.
    Hidup memang… entahlah. Ingin sekali rasanya aku mengatakan hidup tidak adil, tapi toh Semesta bukan milikku dan aku takut beliau marah karena kutuduh begitu.
    Tapi… entahlah.
    Mungkin kehidupan hanya bekerja dengan caranya sendiri. Cara yang seringkali gagal untuk kita manusia pahami.
    Mungkin hal-hal yang tak kunjung kita dapatkan itu, adalah hal-hal yang memang kita inginkan namun tidak (terlalu) kita butuhkan. Dan Semesta paham benar itu.
    Tapi mana kita tahu, Dia tak pernah bicara langsung!
    Ironis memang.
    Kadang orang yang paling kau harapkan untuk membuatmu bahagia, dalam sekejap bisa membuatmu meneteskan airmata.
    Yang pesannya paling kau nanti-nanti dengan penuh rindu di handphone-mu, tidak kunjung menyapamu.
    Yang paling sedih adalah begitu ia menyapamu, kalimatnya hanya membuat kau menangis.
    Entahlah…
    Hidup memang terkadang lucu.
    Orang kau rasa pelukannya paling kau butuhkan melebihi apapun di muka bumi, justru tidak akan memelukmu tak peduli seberapa dalam kau mencintai.
    Hari ini si cengeng yang bodoh dan keras kepala ini menangis lagi, entah untuk ke berapa kali.
    Harapan memang paling lihai menipu sadarmu. Membolak-balik harap. Menggali reruntuhan kenangan yang tertimbun di sudut hati yang pengap.
    Mungkin suatu hari, ketika aku cukup kuat untuk bisa menghapus airmataku sendiri, tak akan ada lagi si cengeng yang suka menangis tengah malam berharap Tuhan jatuh kasihan ini.
    Tak ada lagi si bodoh yang sering menundukkan kepala menahan paksa dinding airmata tiap kali kenangan tentangmu melintas di pelupuk ingatannya.
    Semoga nanti tak akan ada lagi tetes-tetes harap yang mengalir dari sudut mataku, tiap kali kau cairkan rinduku dengan sadismu.
    Atau mungkin si cengeng bodoh yang keras kepala ini butuh jari-jari lain untuk menghapus airmatanya?
    ‘Cause you’re my baby, I’m your fool..
    It makes me crazy when you act so cruel.
    Come on, baby, let’s not fight..
    We’ll go dancing, everything will be all right..
    <3
    Salah satu lagu jadul favorit saya.
    Wake Me Up Before You Go-Go (Wham!)

    MAAF

    Pernah nggak menolak seseorang dan sekarang nyesel karena setelah dia jadian sama orang lain, lo baru sadar kalo dia ganteng dan kaya  baik?
    Gue pernah.
    Kemarin, setelah sekian lama nggak buka Facebook, akhirnya gue buka lagi, dan kaget pas lihat di recent stories teratas ada album foto salah seorang temen di Facebook. Bukan sembarang album. Itu dia sama cewek dia!
    Dengan rahang bawah yang tiba-tiba terasa seberat satu truk sapi betina siap perah, gue melototin album foto itu dengan perasaan tidak percaya.
    dicampur sedikit… *jangan bohong, Cik!* oke, dicampur BANYAK rasa tidak terima.
    Kenapa nggak terima begitu tau temen jadian?
    Karena dia bukan sembarang temen. Dia itu dia.
    Laki-laki 17 tahun yang sempet deket sama gue di akhir 2008 - awal 2009.
    Laki-laki yang dulu dengan begitu baiknya deketin gue yang lovable ini. *PLAK!*
    Laki-laki yang dari dulu mengungkapkan perasaannya dan jujur bilang lagi cari pasangan.
    Laki-laki yang dari dulu emang udah gagah, kaya, dan tampan.
    Laki-laki yang dulu dengan bodohnya gue tolak.
    Iya, gue tolak.
    Bukan sok kecakepan atau sok punya standar tinggi. Bukan. Alasannya saat itu cuma satu.

    Oke! Oke! Alasannya ada dua, sih.
    Satu, karena waktu itu masih belum bisa move on dari seseorang. *penyakit susah move on ini semacam kutukan, sepertinya*
    Dua, karena waktu itu gue agak naksir-naksir lucu sama temen deketnya. Bukan sama dianya.
    So yes, I said no to him.
    Dan gue inget kalimat terakhir gue ke dia sebelum akhirnya dia pergi.
    “Maaf…”
    Bodohnya, setelah gue pikir-pikir sekarang, saat itu gue malah nggak pernah mikirin perasaan dia. Walaupun saat bilang “Tidak”, gue meminta maaf, tapi c’mon, gue tau rasanya sayang sama seseorang dan nggak disayang balik.
    Walau ditolak baik-baik, kata maaf nggak pernah cukup.
    Kata maaf mungkin cukup kalo kita nginjek kaki stranger di antrian KFC.
    Atau nggak sengaja nelen cokelat mahal kesayangan adek kita yang udah dia simpen di kulkas baik-baik kaya ngejaga anak dewa.
    Atau ngerusak pulpen temen sekelas.
    Tapi untuk mematahkan hati seseorang, maaf tidak pernah cukup.
    “Yang bener aja. Gueh ngasih hati gueh ke eloh, berharap eloh mau sedikit berbaik hati ngasih gueh kesempatan untuk menyusup ke hati loh, dan loh nolak gueh dan bilang maaf? MAAF KATA LO, NYET? MAKAN TUH MAAF!”
    Gue beruntung dia tipe laki-laki yang kalo kecewa bukan kaya ABG alay meledak-ledak lengkap dengan logat aneh kaya orang abis nelen lidah sendiri.
    … Tapi gue nggak tau apa yang dia teriakin setelah sendirian di kamarnya sih. Yaiks.
    Lalu dia pergi dengan besar hati.
    Dia move on dari gue. Gue move on dari laki-laki itu.
    Laki-laki yang saat itu statusnya di hati gue masih gue tunggu.
    Walau akhirnya nggak pernah kembali.
    Tidak sedetikpun, walau hanya sekedar untuk menoleh sebentar.
    Oh, Tuhan.
    Dengan sepenuh hati, gue menghirup nafas dan merenungi.]
    Dalam hidup, akan ada orang-orang yang kita tolak karena hati kita sudah memilih orang lain.
    Orang lain yang ternyata pada akhirnya hanya membuat kita patah hati.
    Tapi begitulah hidup.
    Hidup adalah pilihan. Tapi kita tidak bisa memilih pada siapa kita jatuh cinta.
    Saat itu, jatuh cinta pada laki-laki satunya itu bukanlah pilihan saya.
    Tapi, mungkin, menolak dia adalah pilihan.
    Saya bukan menyesal karena dia sudah move on dan akhirnya bahagia. Saya hanya menyesal telah mematahkan hatinya.
    Tapi saya rasa, saya tidak sepenuhnya bersalah.
    Kita tidak akan pernah tahu, apakah orang yang kita sayangi sepenuh hati akan terus sayang kita… atau justru mematahkan hati kita.
    Cinta itu penyerahan diri. Tahu bahwa orang yang kita cintai akan memiliki kemampuan untuk menyakiti kita, tapi di saat bersamaan, tetap percaya untuk meletakkan hati kita di genggaman tangannya.
    Cinta itu melumpuhkan kemampuan kita untuk membandingkan. Itulah sebabnya tidak ada lagi “seseorang yang lebih baik”.

    Sekarang, jika ditilik dengan logika, saat itu, dialah yang terbaik. Dia lebih baik dari laki-laki yang saat itu saya sayangi. Jauh.
    But back then, I didn’t want someone better. I wanted the other guy, the one I loved.
    Jadi kalau kau bertanya apakah aku menyesal pernah mempertahankan orang yang ternyata salah…
    Tidak, aku tidak menyesal.
    :)
    p.s.: I’m happy for you, I. :)



    Sabtu, 05 November 2011


    I’m not cyring, my eyes are just a little sweaty today. *wipes*
    Image: Google

    Jumat, 04 November 2011

    The world is too fragile for people to be untrue. There’s too much at stake, and life’s too short for lies.
    And you’re the worst kind of person in the world because you wasted my heart, my time..

    —Kitty (Brothers And Sisters) to her ex-boyfriend after he cheated on her.

    SIMPLY HEAVEN

    Aku ingin berbaring bersamamu di taman.
    Bermain saling menebak bentuk awan.
    Berpegangan tangan.

    Ini kalimat yang tercipta di benak saya saat mendengarkan 20 detik pertama dari “Kings Of Convenience - Mrs. Cold”
    See? Like I said, simply heaven.