"Lucu memang. Hampir semua tulisanku bercerita tentang dia, tapi sekarang dia juga menjadi alasan kenapa setiap kali aku membukanya tulisan-tulisan itu sengaja kulewatkan."
"Iya. Aku tahu."
"Siapa sangka, ada seseorang yang menjadi inspirasi di balik tulisan-tulisanmu, dan orang yang sama, menjadi alasan kau membenci tulisan-tulisan itu?"
"Mungkin bukan membenci. Ingatan tentang orang itu membuatmu terlalu lemah, terlalu sakit. Hingga untuk membaca tentangnya saja kau tak mampu."
"Atau tak mau."
"Karena tak mampu."
"Semacam itulah."
0 komentar:
Posting Komentar